Sumber-Sumber Pendapatan Organisasi Nirlaba

mcos_funding_banner-1024x235

Seperti yang kita ketahui, suatu organisasi nirlaba bekerja untuk mendukung suatu isu atau perihal untuk tujuan sosial yang bersifat tidak komersil, tidak ada unsur mencari laba (moneter) dalam  menarik perhatian publik.

Secara umum, masyarakat berpendapat bahwa suatu organisasi nirlaba sudah memiliki sumber dana untuk digunakan membiayai kegiatannya. Banyak organisasi nirlaba hanya memperoleh satu jenis pendapatan saja, yaitu hibah dari organisasi nirlaba donatur. Hal ini beresiko terjadinya kelumpuhan organisasi apabila hibah kegiatan telah selesai digunakan.  Oleh karena itu, sumber pendapatan lain organisasi nirlaba dilakukan untuk mendukung keberlangsungan organisasi dalam menjalankan kegiatannya.

Lalu jenis pendapatan apa sajakah yang dapat digunakan oleh suatu organisasi nirlaba ?

1.Pendapatan dari kegiatan program

Suatu organisasi nirlaba tidak dianjurkan untuk mencari pendapatan dari kegiatan yang dilakukan, hal tersebut dapat menunjukkan bahwa organisasi beroperasi komersial. Pendapatan organisasi dapat bersumber dari kegiatan organisasi dengan memperhatikan beberapa hal dasar, seperti :

  • Pendapatan dilakukan untuk keberlangsungan hidup organisasi nirlaba; Hal ini dikarenakan dukungan dana dari para donatur tidak dapat diharapkan terus-menerus. Oleh karena itu, organisasi harus dapat mandiri dalam mengelola kegiatan yang dilakukan
  • Perluasan pelayanan masyarakat; Dalam upaya memberikan kontribusi melalui kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi nirlaba, diharapkan dengan adanya sumber pendapatan dari kegiatan yang dilakukan dapat menjangkau lebih banyak cakupan masyarakat sesuai dengan sasaran kegiatan.
  • Penghargaan atas kinerja yang dilakukan organisasi nirlaba; Jenis kegiatan yang dilakukan organisasi nirlaba yang melibatkan partisipasi masyarakat dan memberikan tanggung jawab untuk pemeliharaan dan operasional dengan pendanaan melalui pengenaaan tarif yang diberlakukan berdasarkan kesepakatan.

Masalah yang sering muncul adalah kurang disiplinnya organisasi dalam mengelola pendapatan sehingga beresiko terhambatnya kegiatan operasional.  Pengelolaan pada arus kas masuk dan keluar digunakan untuk mengatur besaran pendapatan dan pengeluaran untuk rencana kegiatan organisasi nirlaba. Pendapatan dari kegiatan program memang lebih mudah didapatkan, namun sangat beresiko terjadinya pergeseran dari kegiatan sosial menjadi kegiaan komersial.

banner-make-donation

2. Pendapatan dari donasi/sumbangan (fundraising)

Donasi merupakan pendapatan organisasi yang diperoleh tanpa harus menyajikan suatu balas jasa/produk sebagai pemberian murni dari niat baik dari pemberinya (donatur). Donasi dapat diberikan secara reguler atau hanya sekali, yang dilakukan melalui kegiatan penggalangan dana (fundraising) misalnya melalui kegiatan filantropi.

Filantropi merupakan kegiatan kedermawanan masyarakat dengan memberikan bantuan oleh individu maupun organisasi dan perusahaan. Kegiatan filantropi ini memiliki dua fungsi yaitu sebagai penggalang dana melalui kegaiatan yang membangkitkan kesadaran filantropi dari masyarkat dan sebagai pemanfaat dana yaitu pengelola hasil sumbangan sehingga tepat guna dan memberikan manfaat.

Adapun strategi yang digunakan dalam penggalangan dana filantropi adalah dengan menaikkan isu/berita melalui peliputan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Selain itu, dapat melalu direct fundraising atau melalui kerjasama program. Masalah yang muncul dalam besarnya pendapatan yang diterima sehingga budget perencanaan kegiatan tidak dapat dipastikan jumlahnya.

3. Pendapatan dari hibah (grant)

Hibah diberikan oleh suatu organisasi nirlaba untuk mendukung suatu kegiatan tertentu. Pemberian hibah sangat spesifik mulai dari organisasi pemberi, jenis kegiatan, pelaksanaan hingga konteks kegiatan yang dilakukan. Seperti pembuatan proposal, rincian kegiatan, dan rincian dana yang dibutuhkan. Sehingga dana hibah murni sebagai donor bukan pelaksana suatu kegiatan karena diberikan berikan sesuai proposal yang diajukan. Biasanya jumlah dana yang diberikan lebih besar dibandingkan dengan jenis donasi/sumbangan.

Masalah yang muncul adalah kontinuitas pemberian hibah dan tidak didukungnya kegiatan rutin organisasi oleh dana hibah. Sehingga organisasi nirlaba sulit mendisain program yang akan datang.

4. Pendapatan dari bunga dan hasil investasi lainnya (capital income)

Merupakan pendapatan yang diperoleh dari suatu modal atau aset organisasi yang tergantung dari besaran jumlah nilai investasi. Pada umumnya, organisasi nirlaba tidak diperkenankan untuk melakukan investasi  dengan resiko tinggi karena dana yang diinvestasikan tidak boleh berkurang dan harus meningkat jumlahnya. Sehingga organisasi nirlaba harus lebih berhati-hati/konservatif dalam memperhitungkan resiko dan keuntungan dalam berinvestasi.

5. Pendapatan dari iuran anggota

Dalam suatu komunitas atau organisasi nirlaba dengan beberapa anggota biasanya mewajibkan anggota untuk memberikan iuran.  Besaran iuran disesuaikan dengan kesepakatan bersama atau dapat juga bersifat sukarela. Kesulitan dari pendapatan berbasis iuran anggota ini adalah pada anggotanya sendiri, iuran yang bersifat individual sulit dikumpulkan sulit dikumpulkan apabila sifatnya individual dibandingan dengan keanggotaan yang bersifat profesi atau badan.

6. Pendapatan dari usaha komersil

Pendapatan langsung dapat diperoleh suatu organisasi nirlaba melalui usaha komersil dengan membentuk unit khusus dalam menangangi atau memiliki saham/kepemilikan badan usaha komersil. Penting untuk diketahui adalah pemisahan pengelolaan unit komersial dengan program organisasi nirlaba. Sehingga kegiatan komersial dapat berjalan tanpa keterlibatan dari organisasi nirlaba dalam operasional harian. Pemisahan ini penting dilakukan untuk menghindarkan kerancuan tentang penggunaan sumber daya organisasi nirlaba.

Permasalahan dari pengelolaan sumber dana yang diperoleh dari usaha komersial adalah permodalan serta pengelolaan usaha. Permodalan terkait dengan besaran dana yang dibutuhkan untuk memulai suatu usaha komersial. Kerapkali penyisihan sebagian dari surplus program tidak dapat dilakukan karena surplus tidak senantiasa terjadi dan bila ada kemungkinan jumlahnya tidak signifikan.

banner-education

Dengan mengetahui sumber-sumber pendapatan organisasi nirlaba ini, maka kita dapat belajar sekaligus mengevaluasi besaran pendapatan organisasi nirlaba yang kita kelola. Dan melihat peluang untuk mendapatkan pendapatan dari sumber yang lain, sehingga dapat menyokong keberlangsungan organisasi dan menjalankan program kegiatan dengan lebih baik.

Artikel selengkapnya mengenai Sumber-Sumber Pendapatan Organisasi Nirlaba dapat kamu unduh melalui tautan berikut

sumber-sumber-pendapatan-organisasi-nirlaba

 

Referensi:

  1. Pahala Nainggolan (2012). Manajemen Keuangan Lembaga Nirlaba. Jakarta: Yayasan Integrasi-Edukasi
  2. Jean Folgen (2016) dalam artikelnya berjudul How do NGOs get funding ?yang dipublikasikan di investopedia.com/ask/answers/13/ngos-get-funding.asp
  3. Ahmad Juwaini (2007) dalam artikelnya berjudul Strategi Penggalangan dan Pemanfaatan Filantropi yang dipublikasikan di zakatworld.co.id

 

0155634
Visit Today : 134
This Month : 3929
Hits Today : 390
Total Hits : 620482
Who's Online : 3
Visit Us On FacebookVisit Us On TwitterVisit Us On YoutubeVisit Us On Instagram