Hasil, Risiko, dan Etika Investasi dalam Organisasi Nirlaba
Source : www.e15initiative.org/themes/investment-policy/
Dewasa ini, investasi menjadi suatu pilihan bagi suatu lembaga nirlaba dalam mengelola kekayaan yang dimilikinya. Harapannya, investasi ini dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan harta organisasi, yang dihasilkan melalui penerimaan hasil investasi dengan menutup atau membayar kembali nilai investasi awal dan meningkatkan jumlah harta yang telah ada.
Pelaksanaan investasi harus dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Faktor keterbukaan/transparasi informasi mutlak dilakukan antar pengelola organisasi terutama ketika investasi itu baru saja akan dimulai. Informasi yang disampaikan dapat berupa alternatif dari jenis-jenis investasi yang tersedia, risiko yang mungkin dihadapi pada tiap jenis investasi, dan analisis investasi terutama untuk investasi yang bersifat jangka panjang.
Oleh karena itu, idealnya suatu organisasi nirlaba mempunyai kebijakan dan prosedur baku yang tertulis untuk semua kegiatan investasi. Prosedur ini meliputi tata cara, pihak-pihak yang terlibat, jenis investasi yang dipilih, dan mekanisme penilaian hasil investasi dan sebagainya.
Setiap jenis investasi memiliki hasil dan risiko. Hasil dari sebuah investasi selalu berbanding lurus dengan risiko yang mungkin dihadapi. Dalam sebuah investasi, tidak ada hasil yang memiliki risiko yang rendah. Namun sayangnya, pemahaman ini masih belum banyak dimengerti oleh setiap investor baik itu perorangan maupun organisasi. Untuk lebih memahami gambaran investasi dapan dilihat dalam tabel berikut:
INVESTASI, HASIL, DAN RISIKO |
|
Ideal | Investasi rendah, hail tinggi, risiko rendah |
Dihindari | Investasi tinggi, hasil rendah, risiko tinggi |
Umumnya | Investasi tinggi, hasil tinggi, risiko tinggi |
Investasi rendah, hasil rendah, risiko rendah |
Pemilihan jenis investasi memerlukan pertimbangan yang matang. Hal ini dilakukan untuk menghindari besarnya nilai investasi yang memiliki hasil rendah namun memiliki risiko yang tinggi. Ada beberapa cara untuk menghindari atau meminimalisir terjadinya risiko dalam memilih suatu investasi, diantaranya:
- Pengamananan Investasi
Pengamananan investasi dapat dilakukan melalui pembentukan suatu komite investasi dalam suatu organisasi nirlaba. Komite ini akan membantu dalam pengambilan keputusan berinvestasi sehingga organisasi dapat memperoleh jenis investasi yang paling tepat. Keputusan investasi yang diambil dari suatu komite bersifat kolektif sehingga memiliki kehati-hatian yang tinggi dan menjadi tanggungjawab bersama. Pengamanan investasi melalui pembentukan komite bisa dilakukan melalui jasa ahli (konsultan) yang akan membantu menganalisis kemungkinan hasil dan risiko dari pilihan investasi, sehingga gambaran hasil dan risiko dapat jelas terlihat oleh organisasi nirlaba. Hal ini tentu saja menjadi sangat bermanfaat karena dapat menghindarkan organisasi dari kerugian yang besar karena kesalahan berinvestasi.
2. Portofolio
Salah satu cara untuk menghindari risiko adalah melalui portofolio. Portofolio adalah teknik menempatkan dana pada lebih dari satu instrumen investasi. Cara ini dinilai efektif karena apabila investasi memiliki risiko/kerugian, kita masih memiliki instrumen investasi yang lainnya sehingga tujuan investasi organisasi nirlaba tetap dapat berjalan dengan baik. Tentu dalam pelaksanaannya, portofolio perlu dilakukan dengan hati-hati agar pemilihan instrumen tidak menghasilkan risiko yang berlipat.
Source: https://www.pru.co.uk/investments/investment-articles/balancing-investment-risk-and-reward/
Hal lainnya yang tidak kalah penting dalam melakukan investasi adalah etika moral berinvestasi. Mengapa?
Etika moral berinvestasi merupakan salah satu kebijakan investasi. Suatu investasi tidak hanya mengedepankan hasil yang tinggi dan menghindari risiko sejauh mungkin. Tetapi juga harus mempertimbangkan aspek etika.
Sebagai contoh, suatu organisasi nirlaba yang bergerak dalam bidang sosial namun memiliki sumber pendapatan yang berasal dari bagian kepemilikan sebuah klub malam. Contoh lain misalnya suatu organisasi bergerak dalam, bidang kesehatan namun bekontribusi dalam pendanaan saham perusahaan rokok. Hal tersebut dapat menurunkan nilai (value) yang dianut oleh suatu organisasi walaupun memiliki hasil invetasi yang tinggi.
Tentunya, tingkatan risiko dapat minimalisir dengan memperhatikan berbagai kemungkinan yang muncul serta hasil investasi yang memuaskan melalui berbagai kebijakan dan kontribusi dan para anggota pelaksana organisasi. Namopaiun, hendaknya kita tetaop mengedeopankan etika moral investasi dan jangan sam nilai (value) organisasi menjadi hilang hanya karena mengejar keuntungan.
Referensi :
- Geoff Mulgan (2010) dalam artikelnya di https://ssir.org/articles/entry/measuring_social_value
- Pahala Nainggolan (2012). Manajemen Keuangan Lembaga Nirlaba. Jakarta: Yayasan Integrasi-Edukasi